Rencana Aksi PUG DPMPTSP
Kabupaten Bengkayang 2025
Untuk Berpartisipasi dalam Anugerah Parahita Ekapraya (APE), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) harus mentransformasikan perannya dari sekadar penyedia layanan administratif menjadi katalisator strategis pembangunan ekonomi yang berkeadilan gender. Mengingat posisi unik DPMPTSP sebagai gerbang utama investasi dan perizinan, setiap layanannya memiliki dampak langsung terhadap peluang wirausaha perempuan. Dengan mengadopsi Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai strategi inti, DPMPTSP tidak hanya akan memenuhi kriteria APE, tetapi juga secara nyata akan meningkatkan iklim usaha yang inklusif dan berdaya saing di Kabupaten Bengkayang.
Pilar 1: Perkuat Fondasi Internal
Langkah ini bertujuan untuk membangun kapasitas dan sistem di dalam DPMPTSP agar mampu menjalankan PUG secara berkelanjutan, sesuai dengan komponen "Pelembagaan PUG" dalam penilaian APE.
Aksi 1: Buat Kebijakan Internal yang Mengikat:
Terbitkan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas tentang Pedoman Implementasi PUG. Ini akan menjadi payung hukum internal untuk semua inisiatif PUG.
Revisi Prosedur Operasional Standar (SOP) pelayanan untuk memastikan adanya perlakuan yang non-diskriminatif dan ramah bagi semua pemohon.
Aksi 2: Latih Sumber Daya Manusia (SDM):
Selenggarakan pelatihan PUG berjenjang yang disesuaikan dengan fungsi:
Staf Loket: Pelatihan pelayanan publik yang sensitif gender.
Analis & Perencana: Pelatihan teknis penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).
Aksi 3: Jadilah Pusat Data Ekonomi Gender:
Jadikan kolom "jenis kelamin pemilik usaha" sebagai isian wajib dalam setiap formulir perizinan, terutama yang terintegrasi dengan sistem Online Single Submission (OSS).
Publikasikan "Profil Kewirausahaan Responsif Gender Kabupaten Bengkayang" setiap tahun. Ini akan menjadikan DPMPTSP sebagai sumber data utama bagi seluruh Perangkat Daerah (PD) lain dan menjadi bukti dukung yang sangat kuat untuk APE.




Pilar 2: Integrasikan PUG dalam Layanan Inti
Langkah ini memastikan setiap program dan anggaran DPMPTSP secara nyata berkontribusi pada kesetaraan gender, sesuai komponen "Penyelenggaraan PUG".
Aksi 1: Terapkan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG):
Gunakan alat analisis seperti Gender Analysis Pathway (GAP) untuk membedah program-program prioritas (misalnya, promosi investasi) guna memastikan manfaatnya dirasakan secara adil oleh wirausaha laki-laki dan perempuan.
Alokasikan anggaran yang menjawab isu gender dan dokumentasikan justifikasinya dalam Gender Budget Statement (GBS) yang dilampirkan pada Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Aksi 2: Ciptakan Pelayanan yang Ramah Perempuan:
Sediakan fasilitas fisik yang inklusif di kantor pelayanan, seperti Loket Prioritas untuk ibu hamil dan penyandang disabilitas, Ruang Laktasi yang memenuhi standar, dan Pojok Bermain Anak.
Pilar 3: Ciptakan Inovasi Unggulan
Untuk meraih nilai tertinggi, DPMPTSP perlu menunjukkan inovasi yang memiliki daya ungkit dan dampak luas, sesuai komponen "Inovasi" APE.
Inovasi 1: "Klinik Usaha Perempuan":
Sediakan layanan helpdesk mingguan yang didedikasikan untuk memberikan konsultasi dan pendampingan bagi wirausaha perempuan dalam mengurus perizinan, menyusun rencana bisnis, dan mengakses informasi permodalan.
Inovasi 2: "Peta Potensi Investasi Responsif Gender":
Kembangkan sebuah peta investasi yang tidak hanya menyoroti sumber daya alam, tetapi juga secara spesifik memetakan klaster-klaster usaha yang didominasi perempuan (misalnya, kerajinan, kuliner lokal) dan merumuskannya sebagai paket peluang investasi yang menarik bagi investor berdampak sosial (impact investors).
Langkah-Langkah Prioritas
Bentuk Tim PUG Internal: Tunjuk secara resmi seorang Gender Champion dan Focal Point PUG melalui SK Kepala Dinas.
Wajibkan Pengisian Data Gender: Segera implementasikan kebijakan untuk menjadikan kolom "jenis kelamin pemilik usaha" sebagai isian wajib di semua layanan perizinan.
Luncurkan "Klinik Usaha Perempuan" sebagai program rintisan (pilot project) untuk menunjukkan aksi nyata yang cepat.
Sediakan Fasilitas Ramah Gender: Mulai dengan hal-hal yang mudah diimplementasikan seperti Loket Prioritas dan Pojok Bermain Anak.