Rencana Aksi PUG BKBP

Kabupaten Bengkayang th 2025

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) memiliki mandat unik untuk mengatasi akar masalah sosio-politik dari ketidaksetaraan gender. Fokus Kesbangpol adalah pada pemberdayaan politik, resolusi konflik, dan mobilisasi organisasi kemasyarakatan (Ormas) untuk menjadi motor penggerak kesetaraan gender di tingkat akar rumput.

Pilar 1: Pemberdayaan Politik dan Kepemimpinan Perempuan

Rendahnya keterwakilan perempuan dalam politik desa (hanya 3 dari 122 kepala desa di Bengkayang) adalah isu gender kritis yang dapat diatasi langsung oleh Kesbangpol.

  • Aksi Utama: Meluncurkan program unggulan "Sekolah Politik Perempuan Desa (SPPD)". Program ini bertujuan menciptakan kader pemimpin perempuan yang siap berpartisipasi dalam pemerintahan desa.

  • Materi Kunci: Kurikulum akan mencakup kepemimpinan, tata kelola pemerintahan desa, advokasi anggaran, dan strategi kampanye.

  • Dampak APE: Program ini secara langsung menjawab indikator APE terkait partisipasi politik perempuan dan jumlah kepala desa perempuan.

Pilar 2: Perempuan sebagai Agen Perdamaian dan Kerukunan

Kesbangpol dapat memelopori pendekatan inovatif dengan mengadopsi kerangka kerja internasional "Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan" (Women, Peace, and Security - WPS) untuk mengubah peran perempuan dari korban menjadi aktor aktif dalam pencegahan konflik dan pemeliharaan kerukunan.

  • Aksi Utama:

    1. Membentuk Jaringan Perempuan Mediator Konflik untuk menangani sengketa di tingkat komunitas sebelum meluas.

    2. Menginisiasi Forum Kerukunan Lintas Iman Perempuan (FKlip-P) di bawah naungan FKUB untuk memperkuat toleransi dan kohesi sosial dari tingkat keluarga.

  • Dampak APE: Inisiatif ini akan dinilai sebagai inovasi yang memiliki daya ungkit tinggi karena mengintegrasikan PUG ke dalam mandat inti Kesbangpol di bidang kewaspadaan nasional dan penanganan konflik.

Pilar 3: Mobilisasi Ormas sebagai Mitra PUG

Kesbangpol memiliki aset strategis berupa jaringan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang sudah terbina. Jaringan ini dapat dimobilisasi untuk mendukung PUG secara masif.

  • Aksi Utama:

    1. Menjadikan Ormas sebagai mitra pengumpul data gender partisipatif di tingkat akar rumput untuk mengatasi kelangkaan data sektoral yang menjadi salah satu titik lemah dalam penilaian APE.

    2. Mendorong Ormas untuk menunjuk Focal Point Gender internal untuk memastikan program-program mereka inklusif dan responsif gender.

  • Dampak APE: Langkah ini akan menghasilkan bukti keterlibatan masyarakat yang kuat dan menyediakan data terpilah yang relevan, yang merupakan komponen penting dalam penilaian.

Langkah-Langkah Prioritas

  1. Luncurkan program rintisan (pilot) "Sekolah Politik Perempuan Desa" di beberapa kecamatan strategis untuk menghasilkan bukti nyata inovasi.

  2. Bentuk Tim PUG internal Kesbangpol dan tingkatkan kapasitas staf melalui pelatihan yang relevan dengan Tupoksi Kesbangpol.

  3. Keluarkan Surat Edaran kepada Ormas binaan untuk mendorong penunjukan Focal Point Gender dan memulai pengumpulan data partisipatif.

  4. Dokumentasikan semua kegiatan dengan bukti yang sesuai standar APE (daftar hadir terpilah, notulensi, foto) untuk memastikan setiap upaya dapat dinilai secara maksimal.