1. Tahap Persiapan

(Bulan 1-3: Bangun Fondasi Pelembagaan PUG di Sektor Perikanan)

• Langkah 1.1: Perkuat Regulasi dan Kebijakan Internal PUG
  Susun pedoman teknis PUG khusus Dinas Perikanan, seperti integrasi gender ke dalam Renstra dan Renja, berdasarkan regulasi nasional seperti Inpres No. 9/2000 dan pedoman PUG sektor ekonomi. Ajukan ke Bupati/Sekda untuk pengesahan, mencakup 7 proses pembangunan.
  Aksi: Koordinasi dengan Bagian Hukum untuk drafting, integrasikan ke program budidaya dan tangkap ikan.
  Tanggung Jawab: Kepala Dinas Perikanan sebagai pengusul, kolaborasi dengan Bappeda.
  Bukti Dukung: Pedoman/Petunjuk Teknis (Juknis) yang diundangkan.
  Indikator Target: Regulasi mencakup perencanaan hingga pelaporan, sesuai kriteria APE.

• Langkah 1.2: Tingkatkan Kapasitas SDM dan Internalisasi PUG
  Latih SDM (perencana, penganggaran, teknis/penyuluh perikanan, pemantau, evaluator) melalui pelatihan PUG dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG). Tunjuk Gender Focal Point di setiap seksi (misalnya seksi budidaya, tangkap) dengan SK, serta Gender Champions (penyuluh atau tokoh nelayan) untuk advokasi. Ikuti pelatihan dari Kemen PPPA atau Kementerian Kelautan dan Perikanan.
  Aksi: Gelar sosialisasi internal, target 80% SDM terlatih (hitung persentase seperti rumus di form penilaian).
  Tanggung Jawab: Seksi Penyuluhan Perikanan sebagai koordinator.
  Bukti Dukung: Sertifikat pelatihan, SK penunjukan, laporan kegiatan (daftar hadir, dokumentasi).
  Indikator Target: Persentase SDM terlatih >80%, focal point aktif di seluruh seksi.

• Langkah 1.3: Kembangkan Sistem Data Terpilah Gender
  Kumpul data terpilah (laki-laki/perempuan) untuk program perikanan, seperti jumlah nelayan perempuan, akses ke teknologi budidaya, pendapatan kelompok perikanan, di luar data BPS. Bangun database digital untuk analisis kesenjangan.
  Aksi: Validasi data di kelompok nelayan, target 100% program memiliki data terpilah.
  Tanggung Jawab: Seksi Data dan Statistik Perikanan.
  Bukti Dukung: Daftar data terpilah, screenshot database, dokumen excel/pdf.
  Indikator Target: Persentase program dengan data terpilah >90%, sesuai rekomendasi GAP.

2. Tahap Implementasi

(Bulan 4-9: Integrasikan PUG ke Program Perikanan)

• Langkah 2.1: Integrasikan Gender ke Perencanaan Responsif
  Lakukan analisis gender menggunakan GAP untuk identifikasi isu (misalnya kesenjangan akses perempuan ke alat tangkap, partisipasi rendah perempuan dalam koperasi perikanan). Integrasikan ke RKPD, Renstra, dan Renja Dinas Perikanan, termasuk isu strategis, sasaran, indikator kinerja.
  Aksi: Workshop dengan kelompok nelayan untuk analisis, target 100% dokumen responsif.
  Tanggung Jawab: Tim Gender Focal Point.
  Bukti Dukung: Dokumen Renja dengan analisis GAP, lampiran isu gender.
  Indikator Target: Persentase program responsif >90%.

• Langkah 2.2: Dorong Penganggaran Responsif Gender (ARG)
  Susun Gender Budget Statement (GBS) untuk program seperti pelatihan budidaya ikan responsif gender, bantuan alat tangkap untuk perempuan nelayan. Alokasikan ARG (misalnya Rp 50 juta untuk pelatihan kelompok perempuan), pastikan peningkatan dari tahun sebelumnya.
  Aksi: Review RKA/DPA untuk integrasi ARG, target ARG >5% dari anggaran dinas.
  Tanggung Jawab: Seksi Perencanaan dan Penganggaran.
  Bukti Dukung: TOR ARG, daftar kegiatan ARG dengan nilai rupiah.
  Indikator Target: Persentase ARG >80% program, peningkatan jumlah sub-kegiatan.

• Langkah 2.3: Tingkatkan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Gender
  Jalankan program responsif seperti pelatihan budidaya ikan untuk perempuan, pemberdayaan koperasi nelayan berbasis gender, kampanye partisipasi laki-laki dalam keberlanjutan perikanan (misalnya "Nelayan Siaga"). Bangun Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan (LPLPP) di tingkat kelompok nelayan untuk konseling dan jejaring. Libatkan masyarakat, dunia usaha (pengolah ikan), media, dan akademisi.
  Aksi: Kerja sama dengan NGO untuk pelatihan, target peningkatan manfaat bagi perempuan >50%.
  Tanggung Jawab: Seksi Pemberdayaan Nelayan.
  Bukti Dukung: Laporan output (jumlah penerima manfaat), dokumentasi kegiatan.
  Indikator Target: Persentase program komprehensif >90%.

3. Tahap Monitoring dan Evaluasi

(Bulan 10-12 dan Berkelanjutan: Pastikan Keberlanjutan untuk APE)

• Langkah 2.1: Integrasikan Gender ke Perencanaan Responsif
  Lakukan analisis gender menggunakan GAP untuk identifikasi isu (misalnya kesenjangan akses perempuan ke alat tangkap, partisipasi rendah perempuan dalam koperasi perikanan). Integrasikan ke RKPD, Renstra, dan Renja Dinas Perikanan, termasuk isu strategis, sasaran, indikator kinerja.
  Aksi: Workshop dengan kelompok nelayan untuk analisis, target 100% dokumen responsif.
  Tanggung Jawab: Tim Gender Focal Point.
  Bukti Dukung: Dokumen Renja dengan analisis GAP, lampiran isu gender.
  Indikator Target: Persentase program responsif >90%.

• Langkah 2.2: Dorong Penganggaran Responsif Gender (ARG)
  Susun Gender Budget Statement (GBS) untuk program seperti pelatihan budidaya ikan responsif gender, bantuan alat tangkap untuk perempuan nelayan. Alokasikan ARG (misalnya Rp 50 juta untuk pelatihan kelompok perempuan), pastikan peningkatan dari tahun sebelumnya.
  Aksi: Review RKA/DPA untuk integrasi ARG, target ARG >5% dari anggaran dinas.
  Tanggung Jawab: Seksi Perencanaan dan Penganggaran.
  Bukti Dukung: TOR ARG, daftar kegiatan ARG dengan nilai rupiah.
  Indikator Target: Persentase ARG >80% program, peningkatan jumlah sub-kegiatan.

• Langkah 2.3: Tingkatkan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Gender
  Jalankan program responsif seperti pelatihan budidaya ikan untuk perempuan, pemberdayaan koperasi nelayan berbasis gender, kampanye partisipasi laki-laki dalam keberlanjutan perikanan (misalnya "Nelayan Siaga"). Bangun Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan (LPLPP) di tingkat kelompok nelayan untuk konseling dan jejaring. Libatkan masyarakat, dunia usaha (pengolah ikan), media, dan akademisi.
  Aksi: Kerja sama dengan NGO untuk pelatihan, target peningkatan manfaat bagi perempuan >50%.
  Tanggung Jawab: Seksi Pemberdayaan Nelayan.
  Bukti Dukung: Laporan output (jumlah penerima manfaat), dokumentasi kegiatan.
  Indikator Target: Persentase program komprehensif >90%.